Di Kalsel, Pungli Seperti Sudah Mendarah Daging
SEPUTAR BANJARMASIN.COM - Belum habis kasus Dimas Kanjeng, kasus ahok, demam Pilkada, sekarang publik harus dibuat perhatian lagi dengan maraknya kasus pungli. Berawal dari operasi tangkap tangan pungli di Dinas Perhubungan yang melibatkan beberapa pegawainya, kini pemerintah lagi gencar-gencarnya ingin memberantas pungutan liar ini di berbagai instansi.
Beberapa instansi yang rawan terjadinya pungli ini adalah instansi pelayanan SIM dan STNK, penanganan tilang, pajak, transportasi dan beberapa bidang terkait. Di Kalsel sendiri kasus pungli ini seperti sudah sangat lumrah terjadi, ada yang menganggap ini sah-sah saja karena menguntungkan kedua belah pihak, ada juga yang menganggap ini salah satu bentuk bobroknya sistem itu sendiri.
Contoh pungli yang sepertinya menguntungkan kedua belah pihak adalah jasa pelayanan beberapa surat penting seperti surat-surat kendaraan bermotor. Masyarakat Kalsel khususnya mungkin sudah sangat terbiasa dengan hal-hal untuk memperlancar urusan tersebut. "Kalau pakai proses yang biasa bisa memakan waktu yang lama mas dan juga ribet, saya ambil mudah saja walaupun harus bayar lebih tidak masalah," ujar salah satu masyarakat Kalsel yang tak mau namanya disebut.
Tak hanya di lingkungan instansi, kasus lain yang sering ditemui adalah parkir liar. Seperti yang dikatakan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Polisi Boy Rafli Amar, "Parkir liar itu hampir sama dengan premanisme, bayangkan parkir yang seharusnya Rp 2000 malah diminta Rp 5000, inikan pungli yang bentuknya premanisme," jelas Irjen Boy (15/10).
Parkir liar yang sering ditemui di Banjarmasin adalah di kawasan Siring, Pasar Sudimampir dan beberapa tempat yang sering dijadikan event-event besar. (sb)
Tidak ada komentar: