Ternyata Begini Modus Pungli dan Calo di Samsat Banjarmasin

kantor samsat banjarmasin, berita banjarmasin, pungli

SEPUTARBANJARMASIN.COM - Praktek pungli memang tidak ada habisnya, Sebagian masyarakat bahkan menganggap pungutan liar ini adalah hal wajar karena bisa mempermudah urusan mereka. Termasuk di dalamnya praktek-prakter pencaloan yang dibekingi oleh beberapa orang dalam instansi. Samsat di Banjarmasin contohnya, praktek percaloan dan pungli disini sangatlah mudah dijumpai.

Bahkan, baru sampai di parkiran saja anda akan langsung ditemui oleh 1 atau 2 orang yang mencoba menawarkan jasa calo. Harga yang ditawarkanpun bervariasi sesuai kebutuhan dan keinginan anda.

Sebut saja Putri (nama samaran) yang ingin memperpanjang pajak kendaraannya. Awal dia datang belum ada yang menghampiri untuk menawarkan jasa calo. Putri bergegas masuk kedalam ruang pelayanan. Petugas Samsat yang dia datangi meminta identitas pemilik kendaraan sebelumnya. Putri kebingungan karena kendaraan yang dimilikinya tersebut adalah hasil beli dari salah satu situs online, sehingga dia tidak memiliki indentitas apapun pemilik sebelumnya.

Petugas menyarankan untuk balik nama dan itu memerlukan waktu yang lebih lagi, padahal besok deadline perpanjangan pajaknya sudah jatuh tempo. Putri semakin kebingungan dengan penjelasan petugas yang sepertinya mempersulit urusannya untuk membayar pajak.

Ketika Putri keluar sebentar untuk berfikir, tiba-tiba ada seseorang yang menghampirinya. Tentu saja yang menghampirinya itu adalah seorang oknum calo yang menawarkan jasa perpanjangan pajak tanpa harus ada identitas pemilik sebelumnya.

Putri sedikit bisa merasa lega karena urusannya bisa lebih mudah. Ketika dia bertanya berapa biayanya, Putri langsung terkejut. Oknum calo itu mematok harga yang fantastis hampir 2x lipat biaya pajak aslinya, yaitu sekitar 500rb. Tidak lama saling nego Putri menyetujui.

Bisa ditebak calo tersebut ternyata bisa memperpanjang pajak kendaraan Putri tanpa ada identitas pemilik aslinya. Padahal sebelumnya petugas ngotot untuk mendapatkan data tersebut.

Tentu bisa diperkirakan bahwa orang dalam instansi juga mengambil peran dalam praktek ini, entah berapa rupiah yang didapat, tapi ini lah yang sering terjadi. (Radar Banjarmasin)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.