Mahasiswi Asal Jerman Dikirim untuk Meneliti Bekantan
SEPUTAR BANJARMASIN - Siapa sangka Bekantan kini mempunyai daya tarik tersendiri di negara lain, tak terkecuali negara Jerman. Salah satu University disana yaitu TU Dresden University mengirimkan seorang mahasiswi untuk meneliti satwa langka ini.
Dalam penelitian tersebut TU Dresden University bekerjasama dengan Pusat Studi dan Konservasi Keanekaragaman Hayati Indonesia Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin.
Dijelaskan, dalam rangka penelitian pengembangan ekosistem lahan basah, untuk konservasi bekantan yang merupakan primata endemik Kalimantan dan juga ikon provinsi Kalimantan Selatan yang saat ini keberadaannya terancam punah oleh kerusakan hutan, terutama hutan lahan basahnya yang menjadi habitat utama bekantan.
Pusat Studi dan Konservasi Keanekaragaman Hayati Indonesia - Universitas Lambung Mangkurat ( ULM ) melalui Sahabat Bekantan Indonesia (SBI) bangun kemitraan dengan TU Dresden University Germany. Melalui program internship, TU Dresden University mengirimkan mahasiswinya untuk magang.,
Mereka sekaligus meneliti bekantan di Pusat Penyelamatan Bekantan di bawah naungan Pusat Studi & Konservasi Keanekaragaman Hayati Indonesia melalui Sahabat Bekantan Indonesia yang merupakan binaan Universitas Lambung Mangkurat, sejak 5 - 30 September 2016.
"Kemitraan yang kami bangun dengan TU Dresden University - Germany, terutama program internship ini juga merupakan bagian dari Tridharma Perguruan Tinggi, baik di bidang Pendidikan, Penelitian maupun Pengabdian Masyarakat." kata Amalia Rezeki.
"Saat ini kami menerima mahasiswi TU Dresden University yang melakukan magang, dan menjadi asisten dosen di Laboratorium Biologi ULM serta Laboratorium Riset Bekantan di Pusat Penyelamatan Bekantan ", kata Amalia Rezeki lagi.
Amalia Rezeki yang juga dosen Fakultas Pendidikan Biologi Ulm tersebut menyebutkan Mary Ann Bellinda Davenport, mahasiswi cantik dari fakultas biologi TU Dresden University ini selama satu bulan berada di Ulm dan Pusat Penyelamatan Bekantan.
Pada kesempatan ini Mary juga melakukan penelitian tentang bekantan dengan judul " A Comparison of Daily Activity of Proboscis Monkeys in Conservation Area Bakut Island and in Sahabat Bekantan Indonesia Rehabilitation Center. "
Sementara itu Rektor Ulm Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, menyambut baik atas kemitraan yang dibangun selama ini oleh Pusat Studi & Konservasi Keanekaragaman Hayati Indonesia dengan pihak perguruan tinggi di luar negeri, seperti dengan TU Dresden University, yang merupakan salah satu perguruan tinggi terkemuka di Jerman melalui program internship ini, sesuai dengan program Tridharma Perguruan Tinggi Universitas Lambung Mangkurat.
Harapan kedepan ini bisa lebih ditingkatkan lagi, sekaligus dapat dijadikan salah satu kredit poin dalam peningkatan akreditasi ULM kita yang sedang berlangsung, katanya.
Sumber: kalsel.antaranews.com
Tidak ada komentar: